Oleh Redaksi
Steve Vaught, seorang pria berumur 40 tahun dengan berat badan 190 kg
mengambil langkah drastik berjalan kaki sejauh 4500 km dari San Diego ke
New York dengan harapan dapat menurunkan berat badannya. Perjalanan yang
ditempuhnya mengambil waktu lebih dari satu tahun. Hal ini dilakukannya
karena merasa tidak lagi dapat menikmati hidup karena badannya yang
sudah terlalu gemuk. Untuk menyelesaikan perjalanan yang panjang dan
melelahkan ini Steve harus membayar harga yang mahal.
Katanya, "Apa yang saya lakukan bukan tanpa pengorbanan. Saya dan
keluarga saya tahu dan menerima itu. Saya hanya akan melihat istri dan
anak-anak satu atau dua kali dalam waktu satu tahun ini. Kondisi
keuangan saya juga tidak memungkinkan saya melakukan perjalanan ini,
saya sudah menerima kenyataan bahwa saya akan kehilangan mobil dan
properti saya. Hal-hal itu, bagaimanapun, sangat tidak berarti saat
dibandingkan dengan jika saya tidak menempuh perjalanan ini. Saya bisa
saja membeli mobil atau properti yang lain, tetapi saya tidak akan dapat
membeli hidup yang lain. Satu-satunya hal yang paling berharga adalah
hal yang tidak dapat dibeli dengan uang...yakni hidup."
Harga yang perlu dibayarnya ternyata lebih tinggi dari yang
diperkirakannya. Istrinya, April, yang pada awalnya mendukung
perjalanannya, akhirnya berubah pikiran dan menceraikan dia.
Walaupun harga yang harus dibayarnya begitu tinggi tetapi Steve tidak
menyesal karena imbalan yang diperolehinya tidak membuat usahanya
sia-sia. Katanya, "Saya telah menghabiskan 15 tahun menyesali masa
lalu saya dan merasa takut memikirkan masa depan saya. Sekarang saya
hidup buat waktu ini." Lima belas tahun yang lalu Steve merupakan
seorang pria langsing yang tidak mempunyai masalah dengan berat badan.
Tetapi ia mulai menjadikan makanan sebagai suatu bentuk pelarian setelah
ia tanpa sengaja menabrak mati dua wanita tua saat mengemudi. Rasa
bersalah yang menghantui nuraninya membuatnya berusaha menutupi rasa
bersalah itu dengan mencari penghiburan dalam makanan.
Dan untuk merebut kembali hidupnya ia tahu ia harus keluar dari
lingkaran setan itu. Jadi perjalanan ini bukan sekadar tentang penurunan
berat badan tetapi lebih merupakan satu perjalanan untuk memurnikan jiwa
dan raganya.
Langkah yang diambil oleh Steve memang sangat patut dipuji walaupun
tetap saja ada yang mengkritik dia sebagai egois dan gagal
bertanggungjawab terhadap keluarganya. Tetapi baginya perjalanan panjang
ini harus dilakukannya untuk merebut kembali hidupnya. Katanya, "Saya
mengorbankan waktu 1 tahun dari kehidupan saya sekarang untuk memperoleh
kehidupan yang lebih baik, lebih kurus, sehat dan sejahtera selama 30-40
tahun ke depan." Satu pertukaran yang memang pantas dilakukan.
Steve rela membayar harga yang cukup tinggi untuk memperoleh 30-40 tahun
kehidupan yang lebih baik di dunia ini. Hal ini membuat saya berpikir,
kira-kiranya apakah yang rela kita korbankan untuk mendapatkan hidup
yang bahkan lebih dari 3000 - 4000 tahun?
Menurut pengamatan Thomas Kempis, penulis buku klasik Imitation of
Christ, "Untuk imbalan kecil, manusia akan bergegas melakukan
perjalanan yang panjang, tapi untuk hidup kekal, banyak yang enggan
mengambil bahkan satu langkah pun."
Sejauh manakah sudah kita melangkah menuju hidup
yang kekal?
Sumber: Cahaya Pengharapan Ministries www.cahayapengharapan.org
0 komentar:
Posting Komentar