Home » , » Renungan Sahabat: Daud (4) Dosa Dan Pertobatan

Renungan Sahabat: Daud (4) Dosa Dan Pertobatan

Ditulis Oleh Admin pada Kamis, 26 November 2015 | 02:47

RENUNGAN SAHABAT: DAUD (4) TENTANG DOSA DAN PERTOBATAN 
"Lakukanlah kewajibanmu dengan setia terhadap Tuhan Allahmu dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkanNya.."
(1 Raja 22:3.a) OBSERVE WHAT THE LORD YOUR GOD REQUIRES, WALK IN HIS WAYS

Daud tinggal di istana, sementara pasukannya berperang melawan bani Amon di kota Raba. Dari sotoh rumahnya Daud melihat seorang wanita cantik bersuami sedang mandi, bernama Batsyeba. Timbul keinginan Daud tidur dengan Batsyeba. Mereka berbuat zinah. Suami Batsyeba sedang ikut berperang. Daud memanfaatkan kesempatan untuk berhubungan dengan istri Uria itu selagi suaminya tidak ada. Daud berbuat dosa dihadapan Allah. Batsyeba hamil. Dosa beranak dosa. Daud minta kepada Yoab panglimanya agar Uria ditempatkan di barisan depan pertempuran supaya cepat mati. Kemudian Daud mengawini Batsyeba, dan wanita itu melahirkan seorang anak laki-laki. Apa yang sudah diperbuat Daud suatu kekejian dan jahat dimata Tuhan Allah. 

Allah melalui nabi Natan memberitahukan dosa ini kepada Daud. Perbuatan itu sebagai penghinaan dan nista bagi Tuhan. Allah akan membalaskan kejahatan ini. Daud sadar dan menyesal: "Aku sudah berdosa kepada Tuhan" kata Daud. Daud tidak dihukum mati oleh Tuhan, tapi anak laki-laki yang dilahirkan Batsyeba bagi Daud itu akan mati. Benarlah anak laki-laki itu lahir, sakit dan mati. 

Daud sungguh menyesal dengan kejahatan dan dosa yang telah diperbuatnya kapada Batsyeba dan Uria suaminya yang mati terbunuh. Daud berdoa & berpuasa mohon pengampunan kepada Allah. Dia menyesali dosa-dosanya dan bertobat. Tuhan Allah mengampuni Daud. Dan Allah memberi seorang anak laki-laki dari Batsyeba bagi Daud yang kemudian diberi nama Salomo. 

Daud sudah tua. Dia rindu untuk membuat Bait Suci bagi Allah. Tapi Allah tidak berkenan, Tuhan tidak mengizinkan Daud karena tangan Daud "penuh darah". Tapi nanti yang akan membangun Bait Allah adalah Salomo anaknya. Keturunan Daud selain Salomo si putra mahkota/pangeran, Adonia anaknya juga ingin menjadi raja Israel. Dia didukung oleh Yoab dan imam Abyatar. Tapi Salomo didukung Daud ayahnya, Benaya, nabi Natan imam Zadok, Simei & Rei dua pahlawan perang Daud. Daud mengurapi Salomo menjadi raja menggantikannya, seuai dengan janjinya kepada Tuhan Allah Israel. 

Salomo menjadi raja dan kawin dengan anak Firaun raja Mesir. Kemudian Salomo membangun Rumah Tuhan, dan Tembok sekeliling Yerusalem yang sudah dirancang Daud ayahnya. Salomo membakar korban bakaran dan melakukan doa syukur kepada Allah atas penyertaanNya. Allah berkenan atas Salomo dan berfirman: "Mintalah apa yang hendak Kuberikan kepadamu". Salomo tidak minta yang lain kecuali minta kepada Allah "HATI YANG PENUH HIKMAT & PENGERTIAN" Dan Allah mengabulkannya. 

Hikmat Salomo nampak jelas di mata rakyat dan para pejabat istananya. Pada persidangan 2 orang ibu yg memperebutkan seorang bayi nampak Salomo penuh hikmat dalam memutuskan perkara. Seolah-olah dia mau memotong bayi itu dengan pedang, menjadi 2 bagian. Ibu yang palsu setuju saja dibagi 2, tapi ibu yang asli jelas-jelas tak mau bayinya dipotong untuk dibagi. Dia lebih baik menyerahkan kepada ibu lainnya. Dengan demikian Salomo tahu kepada siapa bayi itu diberikan. Sedangkan yang mengaku sebagai ibu bayi itu, tapi yg palsu diberi hukuman oleh raja Salomo. 

Kerajaan Israel jaya dan kaya raya di bawah Salomo, luas wilayahnya dari sungai Efrat sampai negeri-negeri orang Filistin kemudian sampai ke tapal batas Mesir. Bait Suci, Tembok Yerusalem dan Istana Salomo berdiri megah. Dibangun dengan ratusan ribu pekerja, kayu-kayu pilihan (Aras, Sanobar, Cendana) dari Libanon. Beberapa bagian penting dilapisi dengan emas. Allah berjnji akan datangnya Raja yang besar dan sangat besar KuasaNya, yaitu AnakNya sendiri dan meminta agar rakyat Israel selalu setia dan hidup sesuai dengan kehendak Allah. 

Renungan Sahabat. Kita sungguh berbahagia bahwa janji Allah sudah digenapi dengan datangnya Anak Allah yaitu Yesus Kristus Juruselamat kita, Raja Damai kita. Dia datang ke dunia sesuai janjiNya kepada Daud hamba Allah yang taat itu. Walaupun Daud sudah berbuat dosa dan tangannya "penuh darah" tapi dia sungguh menyesal dan bertobat. Pertobatannya diterima Allah dan dia memperoleh pengampunan. Kita juga yang tak luput dari kesalahan dan dosa, perlu menghampiri Allah dalam Yesus Kristus untuk memohon pengampunan dosa seperti dalam Doa Bapa Kami yang diajarkan oleh Tuhan Yesus, "Ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami sudah mengampuni orang yang bersalah kepada kami". Halleluya...GOD BLESS. 

by Wokman Saragih

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Kidung Online | Debrian Ruhut Blog | IL Cantante Choir
Copyright © 2013. Catatan Dari Meja Pendeta - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger